Saat mentari masih bersandar pada malam.
Aku terbangun dalam jeritan senyap.
Lagi dan lagi.
Mimpi itu terus memburuku.
Membelengguku dengan penjara ketakutan.
Aku terbangun dalam jeritan senyap.
Lagi dan lagi.
Mimpi itu terus memburuku.
Membelengguku dengan penjara ketakutan.
Kutatap kau yang sedang terlelap di samping.
Kau masih disana.
Aku bernafas lega.
Kau masih disana.
Aku bernafas lega.
Sayangnya....
Saat aku ingin menggapaimu.
Kau menghilang seiring udara.
Saat aku ingin menggapaimu.
Kau menghilang seiring udara.
Aku tersentak takut.
Sulit untuk membedakan.
Mana mimpi.
Mana kenyataan.
Sulit untuk membedakan.
Mana mimpi.
Mana kenyataan.
0 comments:
Post a Comment