Thursday, May 5, 2011
Pengharapan
Aku selalu bertanya pada malam. Mengapa ia selalu terlihat senyap, hening, sunyi atau apapun itu namanya. Bahkan disaat bulan menemaninya. Kerlipan cahaya bintang-bintang membahana. Malam tetap saja terlihat kesepian.
Seperti aku. Mungkin. Tanpamu, segala kehangatan selalu pudar mengikuti alur waktu yagn tidak pernah berhenti, menoleh untuk sedetik. Tidak juga berhenti, menunggu aku yang sedang berlari mengejar. Lalu dimanakah letak kesempurnaan malam, disaat aku sendiri, tanpa dirimu?
Orang menyebutku naif, saat aku berharap mesin waktu tersedia, kantong doraemon diperjualbelikan dan remote penghenti waktu. Namun, apakah aku salah? Aku tidak pernah meminta apapun dari kehidupan. Kecuali satu hal. Menghabiskan lebih banyak waktu bersamamu.
Karna saat bersamamu, aku bahagia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment