Wednesday, January 13, 2010

Namun

Sang Mentari,
kembali terlelap dalam tidurnya.
Namun, hangatnya,
masih terasa di bagian kanan dada.

Sang Hujan,
sudah kelelahan menangis seharian.
Namun, dinginnya,
masih membekas dalam tulang raga.

Sang Awan,
membawa pasukannya bersembunyi.
Namun, bayangnya,
masih berkeliaran tidak menentu.

Sang Angin,
berhembus semakin lama semakin menjauh,
Namun, sentuhannya,
masih tertahan dalam ingatan.

Sang Cinta,
pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal.
Namun, rasanya,
masih terpenjara dalam ruang waktu yang tidak pernah berakhir.

0 comments:

Post a Comment