Sunday, August 22, 2010

Rasa yang Tertinggal - Teaser


“DHEA”

Aku selalu menyukai suasana seperti ini.  Keadaan yang tenang, suasana yang mendukung, background lagu yang mellow dan kamu yang duduk di depanku.  Rasanya dengan semua ini sudah sangatlah cukup untuk membuatku tersenyum seharian.  Seakan kebahagiaan di seluruh dunia sedang berada dalam genggaman tanganku.
Memandangi wajahmu yang serius mengerjakan kesibukanmu sendiri di depan laptop sembari menyeruput secangkir kopi panas mampu membuatku tersenyum tidak jelas.  Entah karna tampangmu yang serius itu terlihat lucu di depan mataku.  Atau aku yang sudah kehilangan kewarasanku.  Dan saat kau mencuri pandang kearahku, walaupun kau mengira aku tidak bakalan mengetahuinya, aku dapat merasakan seakan perutku dipenuhi ribuan kupu-kupu yang sedang menari.  
Apakah ini yang mereka bilang jatuh cinta?  Kalau begitu, aku akui, aku kalah.  Kau sukses telah mencuri hatiku.  Kau yang selalu sibuk dengan laptopmu.  Kau yang jarang berbicara denganku.  Kau yang tidak romantis.  Kau telah menang mencuri pergi hatiku.  Tidak hanya setengah, tetapi seluruh hatiku. 
Dulu, ya, dulu. Aku sangat yakin dengan cinta ini. 
Sekarang.  Aku bimbang. 
Apakah cinta ini masih sama dengan cinta yang kurasakan padamu lima tahun yang lalu?
Aku tidak yakin pada diriku.
               

***



“ANGGA”

Aku tidak pernah bisa mengerti apa yang sedang dipikirkan wanita yang sedang duduk di depanku ini.  Tanpa dia sadari, aku selalu mencuri pandang kearahnya dan mendapati bahwa dia sedang memandang kearahku, sementara kedua tangannya memegang sebuah buku.
Apakah aku yang sedang dia pandangi, atau buku ditangannya yang sedang dia baca?  Pernah terlintas beberapa kali di benakku untuk bertanya padanya, tapi aku takut jika aku bertanya, maka dia tidak akan pernah memandangku dengan tatapan seperti itu lagi.  Dan aku tidak ingin kehilangan pandangan itu.
Mungkin ini kedengarannya lucu.  Tapi, aku sangat menyukai tampangnya yang sedang memandangiku.  Seakan dialah malaikat yang diturunkan dari langit untukku.  Kedua bola matanya yang bening, bibirnya yang mungil serta kedua pipinya yang temben selalu membuatku ingin mencuri pandang kearahnya, walaupun pekerjaan di depan laptopku ini sedang bertumpuk dikejar deadline.
Ada saat dimana mata kami bertemu pada satu titik dengan tidak sengaja.  Dan pada saat itu, irama hati dalam dadaku selalu berdetak tidak karuan.  Apakah ini yang mereka sebut dengan rasanya jatuh cinta?
Kalau begitu, aku telah jatuh cinta padanya.  Aku sangat berharap dia menjadi pelabuhan terakhir dalam hidupku.  Menemani sepanjang hari di sampingku, seperti saat ini.  Walaupun aku selalu sibuk dengan pekerjaan kantorku baik di hari kerja maupun hari libur.  Walaupun kami jarang berbicara satu sama lain, tapi hanya dengan bersamanya, aku merasa puas.    
Tapi, entah sejak kapan getaran cinta itu berhenti.  Dadaku tidak lagi berdetak kencang setiap kali aku menatapnya.  Aku tidak pernah lagi mencuri pandang ke arahnya.  Dan keberadaannya di sampingku sudah tidak penting lagi. 
Seakan cinta telah pergi meninggalkan hati ini.

0 comments:

Post a Comment